Penulis: Ollyjayzee
Editor: Afrianty P.
Pardede
Penerbit: Elex Media
Komputindo
Cetakan: Pertama, 2015
Jumlah halaman: 269
ISBN: 978-602-02-7722-6
(Novel ini aku peroleh dari giveaway di blog kak Luckty)
***
BLURB
Setelah
cowok ‘inceran’-nya jadian dengan cewek lain, Orin rasanya ingin beristirahat
dulu dari status patah hatinya. Sang Bos yang biasa dipanggil Pak Berlyn,
menghadirkan Sunu yang diyakini bisa menyembuhkan rasa patah hatinya.
Terkutuklah Berlyn dan ketidakberadaannya di kantor yang seolah-olah telah
membuat seorang Orin merasa kehilangan dirinya.
Harusnya
ikatan antara Orin dan Berlyn tidak boleh seperti ini. Selain karena Berlyn
adalah bosnya, playboy cemen itu sudah memiliki istri cantik lengkap dengan
seorang putri lucu. Ditambah dengan kehadiran Sunu yang terang-terangan ingin
memulai hubungan serius dengan Orin membuat Orin tersiksa. Tidak pada tempatnya
Berlyn bermain-main dan tebar pesona palsu pada Orin sebagai pencitraan bahwa
dirinya tak mengalami penurunan pesona di usia menjelang pertengahan tiga
puluh!
***
REVIEW. Here we go!
ORIN. Perempuan muda berusia hampir dua puluh tiga tahun, memilih bekerja di sebuah proyek
lapangan di pedalaman hutan di tengah Pulau Sulawesi, demi seorang laki-laki bernama Puji. Sialnya... Puji malah jadian dengan
Sandra, admin muda yang juga bekerja di lokasi yang sama, bahkan tinggal satu mess dengan Orin. Glek!
PUJI. Laki-laki straight, tidak terlibat hubungan dengan siapa pun dan berwajah pas-pasan yang akan membuatnya bebas dari godaan wanita lain, menjadikan Puji masuk dalam kriteria laki-laki idaman di hati Orin.
BERLYN. Bos Orin yang slebor, jahil, raja gombal yang tampan bak bule! Menurut Orin, dari sekian banyak laki-laki, Berlyn-lah yang paling cocok menyandang predikat UNTRUSTED MAN!
SUNU. Laki-laki muda, memiliki profil yang cocok sebagai pekerja lapang. Kulitnya yang gelap justru membuat Sunu tampak lebih macho dan tampan. Aww!
Kisah ini diawali oleh keinginan Orin mengejar pujaan hatinya, Sunu, hingga rela bekerja ke pedalaman Sulawesi. Namun cinta Orin bertepuk sebelah tangan, tatkala Sunu ternyata tak lebih dari seorang pria Pemberi Harapan Palsu yang malah memilih jadian dengan Sandra. Gubrak!
Orin pun merasa sakit hati dan kecewa, namun hal ini tidak berlangsung lama. Hari-hari Orin kembali 'diramaikan' oleh kehadiran bosnya, Pak Berlyn. Pribadi yang 'rame dan heboh' dengan segala kejenakaan dan selera humornya yang gak jelas. Berlyn yang kelebihan kromosom 'iseng' ini ingin membantu Orin move on dari bayang-bayang Puji. Berlyn kemudian berusaha menghadirkan sosok Sunu dalam kehidupan cinta Orin.
Seringnya melewati waktu bersama-sama, membuat Orin dan Sunu mulai merasa nyaman satu sama lain. Namun Orin masih saja merasa tidak yakin pada Sunu, kenapa ya kira-kira?
"Saya pikir begitu ada cowok yang nyamperin saya, dengan penampilan yang oke gitu plus segala kelebihannya, hati saya bakal langsung meleleh. Tetapi ternyata nggak segampang itu. Ada sesuatu di kepala saya yang berteriak meminta saya berhati-hati...," kata Orin sambil merenung.
Menggunakan sudut pandang orang ketiga membuat pembaca ikut merasakan naik turunnya perasaan Orin. Penulis menarasikan perasaan Orin dengan bahasa ringan, mudah diresapi, terkadang disisipkan juga kata-kata koplak, geje, geblek, dodol, gile, dll. yang makin menambah kekocakan novel ini.
"Jatuh cinta tetap pakai logika. Nggak buta. Kalau nggak bisa jatuh cinta
secara spontan, logika yang harus berperan. Dengan logika kita bisa
mengatur bagaimana cara mengondisikan diri menerima seseorang yang belum
menyentuh hati kita. Kita juga harus menggunakan akal sehat dalam
menilai seseorang, bukan dorongan emosi sesaat. (hlm. 163)
"Bila
kita ingin dipahami orang lain, kita harus belajar memahami orang lain.
Kita tidak akan pernah mengubah orang menuruti apa mau kita kecuali
orang itu mau mengubah diri sendiri. Sejauh yang bisa kita lakukan
adalah kompromi." (hlm. 164)
Salah satu kelebihan membaca novel Tough Love kita akan diajak menyelami dua keahlian si tokoh utama, yakni sebagai crafter dan engineer. Orin sangat menyukai dunia craft, menurutnya hobi ini mampu membebaskan diri dari segala macam tekanan. Apalagi saat cowok gebetannya justru jadian dengan cewek lain, Orin melampiaskannya dengan menyelesaikan sebuah tote bag dengan motif log cabin tanpa menggunakan mesin jahit. Salut!
Sedangkan menuntut ilmu di bidang teknik sipil memberikan suatu keseimbangan bagi Orin. Ia cakap dalam menciptakan sketsa dan karikatur menggunakan pensil. Orin mengasah keterampilan alaminya dengan lebih rajin menggambar hingga akhirnya mampu menggambar dengan skala yang mendekati presisi tanpa bantuan penggaris. Wow! Sayang sekali kemampuan yang dimilikinya itu tak menjadikannya mudah mencari pasangan..hihi
Di sisi lain kekurangan dari novel yang aku tangkap adalah dari segi deskripsi. Penulis mendeskripsikan tokoh kurang detail, misalnya tokoh Irma menurutku porsi 'jahat'nya kurang! Selain itu, menurutku penggambaran deskripsi tempat juga masih
kurang. Deskripsi tentang situasi dan kondisi pekerjaan di lapang, di kantor, maupun di mess Orin bisa lebih dipoles lagi, sehingga lebih dapet 'feel'nya.
Overall, novel Tough Love ini bacaan yang ringan, menyenangkan sekali ketika membacanya. Dialog yang hidup dan kadang lucu bikin pembaca betah menikmati kisah ini hingga usai. Aku akan sangat mendukung, andaikan Kak Olly melanjutkan kisah 'move on' Orin ini :)
"Rin, tau nggak bahwa saat ini kamu pegang boarding pass buat langsung masuk ke kehidupanku?"
Hmmm, menurutmu siapa ya laki-laki yang mengucapkan kalimat ini ke Orin? hihi.. So, segera temukan jawabannya di novel Tough Love ;)